Bangladesh - Pihak berwenang Bangladesh mengatakan telah menangkap pembunuh sadis seorang blogger Amerika keturunan Bangladesh, Avijit Roy, yang dibacok hingga tewas di jalan Dhaka pekan lalu.
Seorang Muslim Rohingya (Bengali)* Farabi Shafiur Rahman, telah menyerukan kematian Avijit Roy di berbagai tulisan di Facebook, menurut orang tua Roy.
Kolonel Ziaul Ahsan dari unit elit anti-kejahatan, sebuah Batalion Aksi Cepat atau Rapid Action Batallion (RAB) Bangladesh mengatakan bahwa dalam beberapa menit setelah serangan pada hari Kamis tersebut, Rahman menerbitkan foto-foto di TKP.
Tahun lalu Farabi menulis di laman Facebook-nya bahwa merupakan kewajiban Muslim Rohingya (Bengali) untuk membunuh Avijit Roy, penulis blog asal Amerika keturunan Bangladesh yang mempromosikan pandangan sekuler di negeri itu.
Seperti yang dikutip dari CNN, Senin (2/3/2015), dalam komentar Facebook tahun lalu, Rahman dituduh menulis, "Avijit Roy tinggal di Amerika. Jadi, tidak mungkin untuk membunuhnya sekarang. Tapi ketika dia pulang, dia akan dibunuh kemudian."
"Keluarga Avijit mengatakan kepada kami bahwa Avijit telah beberapa kali menerima ancaman dari Farabi," tambah Ahsan
Roy tewas pada Kamis saat ia bersama istrinya sedang berjalan kembali dari pameran buku. Farabi menyerang Roy dan istrinya dengan parang dan pisau, membunuh dia dan meninggalkan berlumuran darah dan jari yang putus.
*Rohingya adalah istilah baru yang digunakan Muslim etnis Bengali untuk dirinya, khususnya di Myanmar.
Seorang Muslim Rohingya (Bengali)* Farabi Shafiur Rahman, telah menyerukan kematian Avijit Roy di berbagai tulisan di Facebook, menurut orang tua Roy.
Kolonel Ziaul Ahsan dari unit elit anti-kejahatan, sebuah Batalion Aksi Cepat atau Rapid Action Batallion (RAB) Bangladesh mengatakan bahwa dalam beberapa menit setelah serangan pada hari Kamis tersebut, Rahman menerbitkan foto-foto di TKP.
Tahun lalu Farabi menulis di laman Facebook-nya bahwa merupakan kewajiban Muslim Rohingya (Bengali) untuk membunuh Avijit Roy, penulis blog asal Amerika keturunan Bangladesh yang mempromosikan pandangan sekuler di negeri itu.
Seperti yang dikutip dari CNN, Senin (2/3/2015), dalam komentar Facebook tahun lalu, Rahman dituduh menulis, "Avijit Roy tinggal di Amerika. Jadi, tidak mungkin untuk membunuhnya sekarang. Tapi ketika dia pulang, dia akan dibunuh kemudian."
"Keluarga Avijit mengatakan kepada kami bahwa Avijit telah beberapa kali menerima ancaman dari Farabi," tambah Ahsan
Roy tewas pada Kamis saat ia bersama istrinya sedang berjalan kembali dari pameran buku. Farabi menyerang Roy dan istrinya dengan parang dan pisau, membunuh dia dan meninggalkan berlumuran darah dan jari yang putus.
*Rohingya adalah istilah baru yang digunakan Muslim etnis Bengali untuk dirinya, khususnya di Myanmar.
