Jakarta - Pujian untuk Tim Densus 88 yang telah mengungkap keberadaan teroris yang sedang berencana melaksanakan aksi terornya.
Dua terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2013) malam termasuk jaringan baru.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013), seperti yang diberitakan Tribunnews
Tim Densus 88 Mabes Polri menemukan lima buah bom pipa rakitan dalam
penangkapan dua terduga teroris Stefa Riano(29) dan Achmad Taufiq alias
Ovie (22) pada Kamis malam. Diduga bom yang ditemukan itu memiliki daya
ledak tinggi.
Brigjen Pol Boy Rafli Amar, seperti yang diebritakan OKzone, menjelaskan polisi belum dapat memastikan
seberapa besar daya ledak dari bom tersebut. Namun dia memastikan bom
yang ditemukan merupakan bom aktif yang dapat melukai bahkan dapat
menyebabkan orang meninggal dunia.
"Yang pasti ini adalah bom aktif yang bisa melukai apalagi jarak dekat bisa membuat orang luka parah dan bisa meninggal dunia," ujar Boy dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013).
Dijelaskan Boy, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penangkapan dan penggerebekan rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Bangka 2 F No 2A, RT 2/13, Pela Mampang, Mampang Prapatan.
"Yang pasti ini adalah bom aktif yang bisa melukai apalagi jarak dekat bisa membuat orang luka parah dan bisa meninggal dunia," ujar Boy dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013).
Dijelaskan Boy, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penangkapan dan penggerebekan rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Bangka 2 F No 2A, RT 2/13, Pela Mampang, Mampang Prapatan.
Selan kedua tersangka teroris tersebut, polisi juga menangkap seorang perempuan bercadar. "Pintu rumahnya didobrak," kata Davi, seorang saksi mata pemilik sebuah warnet.
Cetakan kaki petugas saat mendobrak rumah itu menyisakan lobang dengan diameter sekira 20 sentimeter dan menghancurkan pintu yang terbuat dari kayu berwarna coklat itu. Usai mendobrak, Polisi langsung menggeledah rumah dan mengamankan seorang wanita dari dalam rumah.
“Saya hanya melihat perempuan bercadar yang biasa menghuni rumah tersebut bersama bayi yang tengah digendongnya, saat itu bayinya sedang digendong,” katanya.
Update: Para teroris diduga berencana untuk membom kedutaan Myanmar. Dan apakah kebetulan atau bukan, siang harinya FPI (Font Pembela Islam) Jumat (3/5) berujuk rasa di Kedutaan Myanmar.