Inilah Sebab Konflik di Meikhtila, Myanmar

Myanmar - Inilah penyebab konflik di Meikhtila, Myanmar pada Kamis 21 Maret 2013. Kerusuhan di Meikhtila, Myanmar ternyata dipicu oleh masalah kecil yaitu pedebatan harga emas di sebuah toko emas yang kebetulan milik seorang Muslim.


Seorang warga kota bernama Khin Maung Win dan istrinya mencoba untuk menjual sebuah jepit rambut emas ke toko emas bernama New Waitsein Gold Shop dengan harga 140,000 kyats (sekitar US$160) pada sekitar jam 9 pagi. Menantu pemilik toko emas menawar seharga 105,000 kyats untuk jepit rambut tersebut, dan membawanya ke pasar untuk menilai emas tersebut. Ketika kembali ia mengatakan bahwa ia hanya bisa memberi harga 50.000 kyats untuk jepit rambut tersebut karena jepitan rambut tersebut rusak.

Khin Maung Win dan istrinya berargumen bahwa jepit rambut tersebut rusak saat tadi dibawa untuk dinilai di pasar oleh pemilik toko emas tersebut. Kemudian pemilik toko melempar jepit rambut emas itu ke Khin Maung Win dan istrinya dan menantu dan pemilik toko tersebut mulai menyerang Khin Maung Win.

Kemudian istri Khin Maung Win melaporkan ke kepolisian Meikhtila setelah suaminya terluka.

Jan 2.15 siang sekitar 200 orang berkumpul di dekat toko emas tersebut dan kemudian menghancurkan enam toko di 3 toko terdekat.

Polisi, pemadam kebakaran, para bhiksu dan tetua kota mencoba untuk membubarkan kerumunan massa, namun sekitar 3 siang segerombolan warga kembali menyerang gedung tersebut.

Berapa korban yang timbul dari Kerusuhan di Meikhtila, Myanmar?

Laporan terakhir, Jumat 22 Maret 2013, ternyata tidak seperti yang dikabarkan oleh media massa negara lain (khususnya media massa Muslim) yang mendapat berita dari orang ketiga. Jumlah orang terluka sebanyak 37 orang dan  meninggal 6 orang (1 orang bhiksu, 2 pria Buddhis, dan 3 Muslim) hal ini berbeda dengan BBC yang mengatakan semuanya yang meninggal  (10 orang) adalah  Muslim. (sumber)