Myanmar - Setidaknya enam (6) warga ditangkap sebagai tersangka pembunuhan 10 warga etnis Benggala yang terjadi Juni tahun lalu.
Warga lokal mengatakan bahwa kota Taunggup di bagian barat provinsi Rakhine, Myanmar, dijaga ketat oleh pihak keamanan setelah Departemen Investigasi Kriminal (CID) Nay Pyi Taw menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan 10 warga etnis Benggala pada tanggal 3 Juni 2012 yang lalu.
Penangkapan terjadi pada Rabu setelah sekitar setahun dari kejadian tersebut. Tersangka dilaporkan telah dikirim ke penjara Thandwe setelah diperiksa. Eleven Myanmar melaporkan pada Senin (22/7).
Salah seorang dari Jejaring Sosial Taunggup mengatakan bahwa keamanan telah diperkatat di setiap tempat di kota tersebut.
"Saat ini, keamanan diperketat di tempat di setiap lingkungan dan jalan. Keamanan juga di tempat di dermaga dan terminal bus dan sepanjang jalan Thandwe-Taunggup. Saya pikir ada lebih dari 100 pasukan keamanan, "katanya.
Selain itu, rumor telah menyebar di kota bahwa 40 orang lain akan ditangkap karena pembunuhan.
Peristiwa pembunuhan 10 warga Benggala ini dipicu oleh peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita etnis Rakhine bernama Ma Thida Htwe dari desa Thapyaychaung oleh 3 pemuda Muslim etnis Benggala yang terjadi 6 hari sebelumnya.
Peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan wanita muda oleh 3 pemuda Muslim Benggala tersebut memicu kemarahan warga setempat yang akhirnya mencegat dan membunuh 10 etnis Benggala di dalam bus. Dan peristiwa ini kemudian memicu kerusuhan oleh Muslim Benggala (belakangan menyebut dirinya Rohingya) di Rakhine setelah salat Jumat.
Aksi balas dendam Muslim Benggala tersebut memicu konflik di Rakhine yang menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak dengan total 192 meninggal dan melukai 265 orang.[JD]
Warga lokal mengatakan bahwa kota Taunggup di bagian barat provinsi Rakhine, Myanmar, dijaga ketat oleh pihak keamanan setelah Departemen Investigasi Kriminal (CID) Nay Pyi Taw menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan 10 warga etnis Benggala pada tanggal 3 Juni 2012 yang lalu.
Penangkapan terjadi pada Rabu setelah sekitar setahun dari kejadian tersebut. Tersangka dilaporkan telah dikirim ke penjara Thandwe setelah diperiksa. Eleven Myanmar melaporkan pada Senin (22/7).
Salah seorang dari Jejaring Sosial Taunggup mengatakan bahwa keamanan telah diperkatat di setiap tempat di kota tersebut.
"Saat ini, keamanan diperketat di tempat di setiap lingkungan dan jalan. Keamanan juga di tempat di dermaga dan terminal bus dan sepanjang jalan Thandwe-Taunggup. Saya pikir ada lebih dari 100 pasukan keamanan, "katanya.
Selain itu, rumor telah menyebar di kota bahwa 40 orang lain akan ditangkap karena pembunuhan.
Peristiwa pembunuhan 10 warga Benggala ini dipicu oleh peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita etnis Rakhine bernama Ma Thida Htwe dari desa Thapyaychaung oleh 3 pemuda Muslim etnis Benggala yang terjadi 6 hari sebelumnya.
Peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan wanita muda oleh 3 pemuda Muslim Benggala tersebut memicu kemarahan warga setempat yang akhirnya mencegat dan membunuh 10 etnis Benggala di dalam bus. Dan peristiwa ini kemudian memicu kerusuhan oleh Muslim Benggala (belakangan menyebut dirinya Rohingya) di Rakhine setelah salat Jumat.
Aksi balas dendam Muslim Benggala tersebut memicu konflik di Rakhine yang menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak dengan total 192 meninggal dan melukai 265 orang.[JD]