Indonesia - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan sikap premanisme dan brutal Front Pembela Islam (FPI) dalam bentrokan dengan warga Kendal, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, yang menurutnya mempermalukan Islam.
"... harus ditegakkan, dicegah konflik ataupun benturan horizontal, dicegah untuk tidak ada elemen dari mana pun juga termasuk FPI yang melakukan aksi-aksi kekerasan apalagi tindakan pengrusakan," kata SBY seperti yang dilansir video VivaNews, Senin (22/7).
"Di negeri tercinta ini, ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen manapun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum," ujar SBY. "Singkatnya, tidak boleh main hakim sendiri, apalagi aksi-aksi kekerasan dan tindakan kekerasan itu mengatasnamakan agama."
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Banyak cara menahan amar maruf nahi munkar, dan itu diajarkan Islam."
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kendal, Jawa Tengah, menetapkan tiga tersangka terkait bentrok warga Sukorejo dengan anggota FPI, Kamis 18 Juli 2013. Ketiga tersangka adalah sopir rombongan FPI yang menabrak warga hingga tewas serta dua orang anggota FPI yang membawa senjata tajam.
Korban meninggal adalah Tri Munarti, wanita pengendara motor yang tertabrak mobil milik anggota FPI. Mobil Toyota Avanza hitam AB 7105 SA yang menabrak warga itu akhirnya dibakar massa di Desa Wates, Sukorejo.
Dari rekaman video, motor yang dikendarai korban terseret hingga 100 meter lebih karena tersangkut di bagian depan mobil. Melihat hal ini, warga yang berada di pinggir jalan kemudian emosi dan mengejar mobil berwana hitam itu. Aksi pembakaran tidak dapat dihindari.[Sbr: Vivanews]
"... harus ditegakkan, dicegah konflik ataupun benturan horizontal, dicegah untuk tidak ada elemen dari mana pun juga termasuk FPI yang melakukan aksi-aksi kekerasan apalagi tindakan pengrusakan," kata SBY seperti yang dilansir video VivaNews, Senin (22/7).
"Di negeri tercinta ini, ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen manapun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum," ujar SBY. "Singkatnya, tidak boleh main hakim sendiri, apalagi aksi-aksi kekerasan dan tindakan kekerasan itu mengatasnamakan agama."
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Banyak cara menahan amar maruf nahi munkar, dan itu diajarkan Islam."
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kendal, Jawa Tengah, menetapkan tiga tersangka terkait bentrok warga Sukorejo dengan anggota FPI, Kamis 18 Juli 2013. Ketiga tersangka adalah sopir rombongan FPI yang menabrak warga hingga tewas serta dua orang anggota FPI yang membawa senjata tajam.
Korban meninggal adalah Tri Munarti, wanita pengendara motor yang tertabrak mobil milik anggota FPI. Mobil Toyota Avanza hitam AB 7105 SA yang menabrak warga itu akhirnya dibakar massa di Desa Wates, Sukorejo.
Dari rekaman video, motor yang dikendarai korban terseret hingga 100 meter lebih karena tersangkut di bagian depan mobil. Melihat hal ini, warga yang berada di pinggir jalan kemudian emosi dan mengejar mobil berwana hitam itu. Aksi pembakaran tidak dapat dihindari.[Sbr: Vivanews]