Etnis Rohingya Pancing Kerusuhan dengan Bakar Pos Polisi

Myanmar - Sekelompok etnis Benggala (Rohingya) memancing sebuah kerusuhan baru dengan bersitegang dengan pihak keamanan dan membakar kantor polisi di desa Chaungwa, di distrik Kale pada Jumat, 9 Agustus 2013. 


Pemerintah Daerah Rakhine telah mengumumkan tidak ada korban jiwa dan hanya tujuh orang terluka dalam kontak senjata dalam kekerasan antara pihak polisi dan kelompok Benggala (Rohingya) yang telah membakar sebuah pos polisi pada 9 Agustus setelah terjadi perselisihan dengan polisi mengenai pemaksaan kelompok Benggala untuk membawa  mayat seseorang yang meninggal karena tenggelam di Sittwe tanpa melalui pemeriksaan pihak berwenang.

Benggala dengan kopiah putih memancing kerusuhan
dengan aparat keamanan. Foto: ElevenMyanmar
"Tubuh seorang pria Benggala diduga mengambang dari sungai Hmansi ditemukan di dekat desa Ohndawgyi. Etnis Benggala berkumpul di TPK dan jumlahnya meningkat. Mereka bertengkar dengan seorang polisi yang bertugas karena mereka bersikeras mengambil mayat tersebut ke desa. Karena jumlah etnis Benggala, polisi harus menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan mereka. Etnis Benggala yang mempercayai rumor bahwa orang itu dibunuh, membakar pos polisi. Sekarang, delapan terduga etnis Benggala sedang ditahan. Kerumunan orang tersebar di desa Ohndawgyi. Tetapi langkah-langkah harus diambil untuk membubarkan kerumunan 150 etnis Benggala di desa Bawdupha bekerjasama dengan para pemimpin Mawlawi, " Letnan Kolonel Polisi Min Aung dari Kepolisian Myanmar mengatakan kepada harian Eleven (10/8).

Para Benggala tersebut membakar pos polisi dan tiga kamp yang sebelumnya digunakan oleh pasukan keamanan di dekat desa dan mereka mengambil segalanya dari kamp tersebut pada hari itu. Dan mereka berhasil memutus hubungan antara Ohndawgyi dan kamp bantuan Bawdupha dengan menghancurkan jalan. Pasukan polisi dan tentara tidak bisa mencapai kamp bantuan tersebut karena rute telah diputus.

"Situasi keamanan di sana bisa lebih buruk karena insiden [Benggala]. Saya pikir mereka melakukan ini karena mereka tahu Quintana [Tomás Ojea Quintana, Pelapor Khusus PBB] akan segera berkunjung. Apakah kita harus mencegah sebuah prosedur biasa kepolisian? Nampaknya mereka (Benggala) melakukan hal ini untuk membuat orang etnis Rakhine tak bisa menahan diri. Warga Rakhine hanya akan menerima [mereka - Benggala/Rohingya] jika mereka tidak membuat tindakan bermusuhan. Mereka tampaknya melakukan ini untuk membuat orang Rakhine kehilangan kepercayaan kepada mereka, "kata Win Myaing , sekretaris Subkomite Informasi dan Catatan Rakhine.

Situasi keamanan di sana masih rapuh karena etnis Benggala cenderung membuat serangan meskipun pasukan keamanan ditingkatkan di sana, demikian laporan Eleven Myanmar Minggu (11/8).

Tahun lalu, etnis imigran Benggala yang sering disebut Rohingya yang berasal dari Bangladesh melakukan kerusuhan yang menimbulkan konflik dengan etnis Rakhine yang diawali dengan dirampok, diperkosa dan dibunuhnya seorang wanita etnis Rakhine bernama Ma Thida Htwe odari desa Thapyaychaung oleh  3 pemuda Rohingya. Kerusuhan dilakukan oleh etnis Benggala setelah shalat Jumat.8 Juni 2012. Koronologi kerusuhan Benggala dari CNN mengatakan bahwa Benggala membakar rumah di desa Sanpya dekat Sittway Hotel. Kerusuhan tersebut juga terekam oleh kamera amatir yang diunggah di Facebook.

Rakhine atau Arakan sendiri adalah adalah sebuah wilayah di Myanmar utara yang berbatasan dengan Bangladesh. Meskipun di wilayahnya sendiri, etnis asli Rakhine adalah etnis minoritas yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah etnis Benggala yang datang dan menetap serta berkeluarga dengan memiliki banyak anak.

Kebanyakan etnis Benggala menolak untuk belajar bahasa nasional Myanmar. Dan mereka memiliki tingkat pendidikan yang kurang.sehingga menambah tingkat kriminal termasuk keberadaan teroris di wilayah Rakhine.

Berdasarkan bocoran informasi dari Wikileaks tahun 2002 tentang teroris Rohingya, diketahui terdapat organisasi teroris yang berada di dalam kelompok etnis Rohingya (Benggala) yang melakukan kontak dengan teroris al-Qaeda dan pemberontak Muslim di Thailand bagian selatan. Disinyalir para teroris ini memanfaatkan etnis Benggala dengan membakar rumah mereka sendiri dan menyalahkan etnis Rakhine yang merupakan minoritas di wilayah tersebut. Bagi para teroris melakukan pembunuhan dengan bunuh diri dengan bom adalah hal yang mudah dan biasa, tentunya membakar rumah.mereka sendiri dan menyalahkan pihak lain jauh lebih mudah. Inilah mengapa yang terlihat rumah Benggala yang banyak terbakar. Di luar logika jika etnis Rakhine yang minoritas di wilayah tersebut membakar rumah etnis Benggala yang jumlahnya lebih banyak.[JD]