Perancis - Interpol mengeluarkan Peringatan Merah (Red Notice) untuk menangkap seorang Muslimah Inggris bernama Samantha Lewthwaite atas permintaan pemerintah Kenya.
Samantha Lewthwaite, Muslimah berusia 29 tahun, yang juga diyakini menggunakan nama alias 'Natalie Webb', diinginkan oleh Kenya atas tuduhan berada dalam kepemilikan bahan peledak dan persekongkolan untuk melakukan tindak pidana yang terjadi pada Desember 2011 di Mombasa, Kenya.
Diedarkan kepda 190 negara anggota Interpol, Red Notice merupakan salah satu alat Interpol paling kuat dalam pelacakan buronan internasional.
"Dengan meminta Red Notice Interpol, Kenya telah mengaktifkan sebuah 'tripwire' (alat pendeteksi) global untuk buronan ini," kata Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K. Noble.
"Melalui Red Notice Interpol, pemerintah Kenya telah memastikan bahwa semua negara anggota 190 menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh wanita ini, bukan hanya di lintas wilayah tetapi juga di seluruh dunia," kata Kepala Interpol dalam laporan siaran media Interpol, Kamis 26/9/2013.
Berisi rincian identifikasi dan informasi peradilan tentang orang yang dicari, Red Notice Interpol berkomunikasi dengan polisi di seluruh dunia bahwa seseorang yang diinginkan oleh suatu negara dan meminta agar tersangka ditempatkan di bawah tahanan sementara menunggu ekstradisi.
Sekretaris Jenderal Noble mengatakan penerbitan Red Notice untuk Samantha Lewthwaite berarti bahwa masyarakat juga bisa memainkan peran penting dalam memberikan informasi kepada penegak hukum untuk membantu mengidentifikasi dan menemukan wanita tersebut.
Sebelumnya Lewthwaite hanya diinginkan di tingkat nasional atas tuduhan kepemilikan paspor Afrika Selatan yang diperoleh secara ilegal, Sekretaris Jenderal Noble mengatakan dan menggarisbawahi ' bahwa kasus ini merupakan ancaman tak terlihat' yang ditimbulkan oleh teroris dan penjahat internasional dengan bepergian menggunakan paspor ilegal.
Samantha Lewthwaite, adalah janda Germaine Lindsay, salah satu dari empat orang yang terlibat dalam pemboman pada serangan teror 7 Juli di London pada tahun 2005, di mana 52 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Samantha Lewthwaite, Muslimah berusia 29 tahun, yang juga diyakini menggunakan nama alias 'Natalie Webb', diinginkan oleh Kenya atas tuduhan berada dalam kepemilikan bahan peledak dan persekongkolan untuk melakukan tindak pidana yang terjadi pada Desember 2011 di Mombasa, Kenya.
Diedarkan kepda 190 negara anggota Interpol, Red Notice merupakan salah satu alat Interpol paling kuat dalam pelacakan buronan internasional.
"Dengan meminta Red Notice Interpol, Kenya telah mengaktifkan sebuah 'tripwire' (alat pendeteksi) global untuk buronan ini," kata Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K. Noble.
"Melalui Red Notice Interpol, pemerintah Kenya telah memastikan bahwa semua negara anggota 190 menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh wanita ini, bukan hanya di lintas wilayah tetapi juga di seluruh dunia," kata Kepala Interpol dalam laporan siaran media Interpol, Kamis 26/9/2013.
Berisi rincian identifikasi dan informasi peradilan tentang orang yang dicari, Red Notice Interpol berkomunikasi dengan polisi di seluruh dunia bahwa seseorang yang diinginkan oleh suatu negara dan meminta agar tersangka ditempatkan di bawah tahanan sementara menunggu ekstradisi.
Sekretaris Jenderal Noble mengatakan penerbitan Red Notice untuk Samantha Lewthwaite berarti bahwa masyarakat juga bisa memainkan peran penting dalam memberikan informasi kepada penegak hukum untuk membantu mengidentifikasi dan menemukan wanita tersebut.
Sebelumnya Lewthwaite hanya diinginkan di tingkat nasional atas tuduhan kepemilikan paspor Afrika Selatan yang diperoleh secara ilegal, Sekretaris Jenderal Noble mengatakan dan menggarisbawahi ' bahwa kasus ini merupakan ancaman tak terlihat' yang ditimbulkan oleh teroris dan penjahat internasional dengan bepergian menggunakan paspor ilegal.
Samantha Lewthwaite, adalah janda Germaine Lindsay, salah satu dari empat orang yang terlibat dalam pemboman pada serangan teror 7 Juli di London pada tahun 2005, di mana 52 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Perbedaan wajah Samantha Lewthwaite. Foto: The Telegraph |