Rumah Ibadah Kepercayaan Sapta Dharma Dibakar

Indonesia - Perusakan dan pembakaran rumah ibadah kembali terjadi di Indonesia. Kali ini menimpa rumah ibadah dari aliran kepercayaan Sapta Dharma di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Selasa (10/11/2015).


Toleransi beragama di Indonesia kembali dipertanyakan setelah terjadi perusakan dan pembakaran bakal rumah ibadah aliran kepercayaan Sapta Dharma (Sapto Dharmo) oleh sekelompok massa.

Muslim bakar Rumah Ibadah Kepercayaan Sapta Dharma
Ilustrasi
Dikabarkan sebelumnya rumah ibadah yang disebut sanggar tersebut sempat diancam akan diserang oleh sekelompok kelompok intoleran yang mengatasnamakan Forum Umat Islam (FUI) Desa Plawangan.

Menurut Kepala Persatuan Sapta Darma (Persada) Rembang, Sutrisno, pihaknya telah bertemu dengan Forkominda beserta pihak yang tidak setuju terhadap pembangunan sanggar. Setelah pertemuan itu, mereka sepakat untuk tidak lagi menggunakan sanggar yang telah dibakar sebagai tempat ibadah.

Pemerintah setempat akan menyiapkan relokasi dari tempat ibadah yang dirusak tersebut, namun menurutnya para penganut kepercayaan yang ada di desa tersebut tidak akan direlokasi, walaupun sanggar mereka nantinya akan direlokasi.

"Yang direlokasi hanya tempatnya. Masyarakatnya masih, tak ikut direlokasi, hidup berdampingan secara damai," ujar Sutrisno seperti yang dilaporkan Kompas, Rabu (11/11/2015).

Setidaknya, warga penganut Sapta Darma di Kecamatan Kragan berjumlah 100 orang. Secara umum, di Kabupaten Rembang, pengikutnya mencapai 250 orang.

Sapta Darma sendiri telah terdaftar sebagai lembaga penganut kepercayaan di kantor kesatuan kebangsaan politik dan perlindungan masyarakat. Sapta Darma juga telah diakui negara karena telah terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Sebelumnya pada awal bulan lalu sebuah gereja dibakar dan memicu kerusuhan di Singkil, Aceh dan menewaskan satu orang.

Terulangnya kembali peristiwa seperti ini, banyak pihak yang mendesak pemerintah untuk merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri tentang pendirian rumah ibadah yang dinilai ikut mendorong semakin banyaknya sikap tidak toleransi yang berbuntut perusakan rumah ibadah.[JD]