Picture: wikipedia.org |
Pihak berwenang Irak mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka telah mencabut izin tayang televisi al-Jazera dan 9 saluran TV lainnya karena dianggap melakukan propaganda sebuah agenda sektarian.
Hal ini yang dilaporkan oleh The Guardian Senin (29/4)
Hal ini yang dilaporkan oleh The Guardian Senin (29/4)
Langkah ini segera dilakukan setelah Baghdad mencoba untuk memadamkan aksi kerusuhan yang semakin meningkat akhir-akhir ini setelah terjadi bentrokan di sebuah kamp protes minggu lalu
Lebih dari 180 orang tewas dalam pertempuran senjata dengan pasukan keamanan dan serangan lainnya sejak terjadi kerusuhan pada Selasa. Kekerasan terjadi setelah empat bulan lalu terjadi protes besar aliran Muslim Sunni minoritas dengan Muslim Syi'ah mayoritas.
Dalam pernyataan yang dimuat di situsnya, komisi media Irak menyalahkan stasiun-stasiun TV dtersebut karena latar belakang sektarian yang memicu kekerasan yang mengikuti bentrokan yang mematikan di kamp Hawija baru-baru ini.
Komisi media Irak menuduh stasiun-stasiun tv tersebut membuat laporan yan menyesatkan dan berlebihan.
Al-Jazera, stasiun tv yang berkedudukan di Qatar ternyata tidak sedikit menuai kritikan dan kecaman karena laporannya yang bias, namun sangat di sayangkan beberapa stasiun tv bahkan media-media di Asia khususnya di Indonesia kadang menjadikan laporan Al-Jazera sebagai sumbernya.