Serangan di Xinjiang, China, Terkait Teroris Muslim

Xinjiang, China - Belum sebulan dunia dikejutkan dengan peristiwa meledaknya bom di perlombaan maraton Boston di Amerika Serikat. Kini mata tertuju pada China di mana terjadi serangan teroris di wilayah Xinjiang, Barat Laut China pada Selasa 23 April 2013.

Menurut laporan Global Times, teroris membunuh setidaknya 21 orang tewas di antaranya 15 polisi dan pekerja komunitas, yang 10 di antar mereka dari etnis Uyghur, tiga dari etnis Han dan dua dari etnis Mongolia. Sementara pihak kepolisian melakukan perlawanan dengan menembak 6 teroris dan menangkap 8 yang sekarang dalam investigasi penuh.

Seorang pejabat senior dari Xinjiang, yang meminta tidak disebutkan namanya, Rabu, mengungkapkan beberapa rincian tentang serangan teroris tersebut kepada Global Times.

Menurut informasi awal, kelompok teroris tersebut telah mengerjakan sebuah rencana serangan yang terperinci, dan terlibat dalam kegiatan keagamaan yang ekstrim. "Mereka menonton video dari luar negeri yang memperlihatkankegiatan teroris dan menjalani pelatihan fisik," kata pejabat itu.

Pada hari Selasa ketika para pekerja komunitas melakukan kunjungan runtin ke sebuah rumah dan mendapatkan kelompok teroris tersebut sedang menonton video tersebut dan menemukan persenjataan. Para pekerja sosial tersebut menghubungi polisi sambil mencoba untuk mredakan ssituasi namun para teroris tersebut menikam mati mereka.

Menerima laporan ini, kepala polisi setempat memimpin sebuah tim investigasi tempat kejadian tetapi mereka disergap oleh para teroris tersebut.. Kepala polisi tersebut nampaknya kehabisan amunisinya ketika menanggapi acaman tersebut tapi pasukan tersebut terpojok di dalam sebuah ruangandi rumah tersebut.

Petugas mengatakan kepada Global Times bahwa para teroris membarikade pintu tersebut, menuangkan bensin dan menyalakan api, para petugas polisi dan pekerja komunitas tersebut mati terbakar.

Rincian tersebut dibenarkan oleh petugas anti-terorisme di Kashi kepada Global times.

Hou Hanmin, juru bicara pemerintah daerah tersebebut mengatakan bahwa pembunuhan tersebut menunjukkan ciri dari serangan teroris.

"Para teroris tidak peduli mengenai keetnisan atau kenegaraan korban, juga mengenai apakah mereka anggota pemerintah atau umum, " kata Hou, yang mengutip pemboman maraton Boston baru-baru ini dan penggagalan rencana teroris terhadap kereta api New York - Toronto. "Teroris adalah musuh bersama dari orang-orang cinta damai di seluruh dunia."

Xinjiang telah menjadi saksi sejumlah serangan teroris dalam tahun belakangan ini, dengan peristiwa yang mematikan terjadi pada 5 Juli 2009 di ibukota wilayah Urumqi, dengan 197 orang tewan dan lebih dari 1.600 lainnya terluka.

Pan Zhiping, seorang profesor dari Universitas Xinjiang, mengatakan bahwa Xinjiang merupakan garis depan China dalam memelawan terorism.

Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Global Times bahwa separatis Turkestan Timur dan Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM), kelompok teroris yang terdaftar oleh PBB, telah terhubung dengan Al-Qaeda sejak mereka terbentuk dan mereka berbagi perlengkapan dengan mereka.

Banyaknya gerakan teroris Muslim yang bermunculan di dunia seperti  di Canada, Amerika Serikat, Eropa, India, Filipina, Thailand, Myanmar, Indonesia, dll.(sumber: Islamic terrorism) telah memperburuk citra Islam begitu dalam. Mereka sering menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk melegalkan tindakan mereka.

Banyak Muslim yang menyayangkan tindakan para teroris tersebut, namun karena banyaknya para teroris tersebut yang menilai tindakan mereka benar berdasarkan Al-Quran, menjadi pertanyaan besar apakah ada yang salah dalam Al-Quran yang tidak dunia ketahui? Atau dunia perlukan dunia mengkaji kembali apa isi Al' Quran?