Pengamat: Kudeta di Mesir Akan Picu Aksi Kekerasan

Mesir - Pihak militer Mesir akhirnya berhasil menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dari kepemimpinannya. Meski sudah dijatuhkan, Morsi tetap bersikukuh dirinya masih Presiden Mesir yang sah.

"Saya presiden terpilih Mesir," ujar Morsi, Kamis (4/7/2013). Morsi mengatakan itu melalui video amatiran yang diunggah ke Youtube seperti dilansir dari AFP.

Morsi meminta kepada warga Mesir agar mau mempertahankan kepemimpinannya. Pasalnya kursi presiden yang ia dapat berasal dari pemilu yang sah.

"Rakyat Mesir agar mau mempertahankan legitimasi ini," kata Morsi.

Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan penggulingan Morsi dari kursi kepresidenan. Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir ditunjuk untuk menjadi pemimpin sementara hingga pemilu kembali digelar.

Sebelumnya, ribuan warga Mesir menuntut Morsi mundur dari jabatannya. Aksi terus berkembang hingga mendapat dukungan militer. Akhirnya, militer pun memberi ultimatum kepada Morsi agar segera mundur.

Namun Morsi menolak. Akhirnya pasukan militer dan tank pun merapat ke arah istana presiden hingga membuat Morsi terkepung.

Dan ketika militer Mesir mengumumkan telah menggulingkan untuk pertama kalinya presiden yang terpilih secara demokratis di negara itu, banyak pengamat Mesir bersiap untuk melihat apakah umat Islam pengikut Mohamed Morsi akan menggunakan kekerasan seperti yang mereka katakan.

Islamis radikal seperti Mohamed al-Zawahiri, pemimpin gerakan Jihad radikal Mesir dan saudara pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri, menjanjikan para pengikutnya pada Rabu mereka akan menindaklanjuti kudeta militer tersebut. Sehari sebelumnya, Morsi memberikan pidato yang berjanji untuk membela haknya sebagai presiden dengan darahnya. Lansir USA Today (3/7)

Sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan semalam di Universitas Kairo, di mana demonstran pro-Morsi telah berkumpul. Kerumunan pengikutnya dalam Ikhwanul Muslimin mengelilingi markasnya dengan helm dan perisai dan berjanji untuk melindunginya.

Akankah kekerasan kembali muncul di Mesir dan menambah panjang daftar kekerasan di negara-negara mayoritas Muslim? Waktu akan membuktikan.