Sudan - Sudan yang merupakan sebuah negara republik Arab di benua Afrika dengan mayoritas penduduknya Muslim kini dalam sorotan dunia perihal hak asasi manusia terutama kekerasan terhadap kaum perempuan.
Sebuah laporan Human Rights Watch yang dirilis pada hari Rabu (11/2/2015) menuduh tentara Sudan telah memperkosa 221 perempuan dan gadis-gadis selama 36 jam di desa Tabit, Darfur Utara.
Human Rights Watch mengatakan catatan yang diberikan oleh korban dan saksi mengikuti pola yang sama - para prajurit memasuki rumah, menuduh warga menyembunyikan atau membunuh seorang tentara yang hilang, mencari tempat, memukul para pria dan kemudian mengusir mereka dari rumah mereka atau menahan mereka, dan. kemudian memperkosa perempuan dan anak-anak gadis di rumah mereka.
"Para saksi mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa selama serangan (tersebut), tentara pemerintah pergi dari rumah ke rumah di Tabit, mencari rumah-rumah, penjarahan properti, memukuli warga, dan memperkosa perempuan dan anak perempuan," kata laporan tersebut. "Pada dua malam tersebut, para tentara memaksa banyak pria untuk berada di luar lokasi di pinggiran kota, sangatlah rentan meninggalkan kaum perempuan dan anak-anak."
Alasan untuk serangan tersebut tidak jelas. Dikatakan beberapa prajurit diketahui datang dari pangkalan militer terdekat. Orang berpakaian preman juga mengambil bagian dalam dugaan kekejaman tersebut, dan beberapa dikatakan warga Tabit.
PBB dan Uni Afrika memiliki kekuatan di Darfur, tetapi menurut Human Rights Watch, pemerintah Muslim Sudan telah "mencegah (mereka) untuk melakukan penyelidikan yang kredibel.". Sampai saat ini pemerintah Sudah menepis tuduhan terlah terjadinya pemekosaan massal terhadap perempuan di Darfur.[JD]