Arab Saudi - Perihal jatuhnya alat berat berupa crane di Masjidil Haram, Mekkah, pada Jumat (11/9/2015), pemerintah Arab Saudi menyalahkan angin kencang sebagai penyebabnya.
Kepala direktorat pertahanan sipil Arab Saudi, Dirjen Suleiman bin Abdullah al-Amro menyalahkan angin kencang atas jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan 7 orang WN.
Seperti yang diberitakan Fox News dari Al-Arabiya pada Sabtu (12/9/2015), Suleiman mengatakan bahwa pada saat
kejadian, angin bertiup sangat kencang di daerah itu, hingga dikatakan
seperti badai.
Bukti kencangnya angin menurutnya dapat terlihat dari banyaknya pohon yang ikut roboh.
Ia menyangkal laporan bahwa petir merobohkan crane berwarna merah-putih, yang sedang digunakan untuk ekspansi masjid, dan menyangkal mereka yang tewas karena berdesakan.
"Kecepatan angin tidak normal," katanya. "Tidak mungkin orang-orang tahu bahwa crane itu akan runtuh dan mereka berdesakan," tambahnya.
Namun sebuah video amatir yang beredar secara online, menunjukkan bahwa suasana di sana terjadi kepanikan di saat-saat setelah crane atau derek tersebut runtuh dan sejumlah orang mendorong dan berdesakan satu sama lain dalam usaha mereka untuk keluar. Begitu juga foto yang beredar di internet memeperlihatkan petir menyambar sebuah crane.[baca: Ini Suasana Sebelum Crane di Masjidil Haram Jatuh Menimpa]
Pernyataan Arab Saudi yang menyalahkan angin kencang dikritik oleh sejumlah netizen dengan menganggapnya sebagai bentuk tidak bertanggung jawab. Bukankah dengan menyalahkan angin kencang secara tidak langsung ini sama saja telah menyalahkan Allah sebagai Tuhan pencipta dan yang memungkinkan angin itu bertiup?[JD]