Obama: Ada Ekstremis di Komunitas Muslim

Amerika Serikat - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tidak menyangkal adanya ideologi ekstremis dalam komunitas Muslim, demikian yang disampaikan dalam pidatonya Minggu (6/12/2015).

Disampaikan dari kantor oval (oval office) kepresidenan , Obama menyampaikan pidato langsungnya kepada warga Amerika Serikat mengenai serangan teror di San Bernardino, California, Amerika Serikat, yang ia sebut sebagai aksi terorisme.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama akui ada ekstremis di komunitas Muslim
Presiden AS, Baracj Obama akui ada ekstremis di komunitas Muslim. Sbr: wikipedia.org

"Tapi jelas bahwa mereka berdua telah jatuh ke jalan gelap radikalisasi, menganut interpretasi menyimpang dari Islam yang menyerukan perang melawan Amerika dan Barat. Mereka telah menimbun senjata penyerang, amunisi, dan bom pipa. Jadi ini adalah tindakan terorisme, yang dirancang untuk membunuh orang yang tidak bersalah," kata Obama dalam transkrip yang dilansir CNN, Senin (7/12/2015).

Terkait dengan ISIS,  Obama juga mengakui bahwa kelompok teroris tersebut adalah bagian dari umat Islam, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

"Mereka penjahat dan pembunuh, bagian dari kultus kematian, dan mereka bagian dari sebagian kecil dari lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia," jelasnya.

Namun Obama tidak menyangkal adanya ideologi ekstremis dalam komunitas Muslim, dan mendesak para pemimpin Muslim untuk ideologi kebencian.

"Itu tidak berarti menyangkal fakta bahwa ideologi ekstremis telah menyebar dalam beberapa komunitas Muslim. Ini adalah masalah sesungguhnya bahwa Muslim harus menghadapinya tanpa alasan. Para pemimpin Muslim di sini dan di seluruh dunia harus terus bekerja dengan kami untuk menolak dengan tegas dan tanpa ragu ideologi kebencian yang dipromosikan kelompok-kelompok seperti ISIL dan al Qaeda; untuk berbicara menentang bukan hanya tindak kekerasan, tetapi juga orang-orang menginterpretasi Islam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi beragama, saling menghormati, dan martabat manusia," kata Obama.

Di akhir pidatonya yang berdurasi 13 menit, Presiden Obama mengingatkan bahwa kebebasan lebih kuat dari rasa takut.[JD]