Perancis - Setelah teror di Paris, Perancis, Pemerintah Perancis telah menutup tiga masjid dan empat musala ilegal karena adanya kekhawatiran bahwa mereka berkontribusi terhadap radikalisasi Islam, menteri dalam negeri Perancis mengumumkan hal itu pada Rabu (2/12/2015).
Seperti yang dilaporkan The New York Times, Rabu (2/12/2015), Menteri Bernard Cazeneuve, mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa tindakan itu diperlukan setelah serangan teror mematikan di dan di sekitar Paris pada 13 November, yang menewaskan 130 orang dan ratusan luka-luka.
"Akan ada ketegasan lengkap terhadap orang-orang yang berkhotbah kebencian di Perancis," katanya.
Bernard Cazeneuve menjelaskan dua masjid yang ditutup berada di wilayah Paris yang lebih besar dan satu di Lyon; empat musala "terselubung" di Nice. Penutupan tersebut hanya berlangsung selama keadaan darurat nasional.
Penutupan yang berfokus pada musala terbilang relatif baru. Laporan media berita mengemukakan bahwa polisi di beberapa negara telah memberikan pengawasan yang lebih ketat untuk tempat-tempat seperti itu, umumnya di depan toko-toko atau tempat tinggal.
Pihak berwenang Perancis telah menahan atau pun mengusir imam yang berkhotbah kebencian, tetapi tidak terhubung dengan masjid yang ditutup tersebut, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri. Namun, ketika polisi menggeledah rumah beberapa orang di posisi kepemimpinan di salah satu masjid, mereka melaporkan menemukan pistol, hard drive tersembunyi, dokumen tentang jihad dan sekolah Al-Quran yang belum diumumkan.[JD]
Seperti yang dilaporkan The New York Times, Rabu (2/12/2015), Menteri Bernard Cazeneuve, mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa tindakan itu diperlukan setelah serangan teror mematikan di dan di sekitar Paris pada 13 November, yang menewaskan 130 orang dan ratusan luka-luka.
Masjid sering dijadikan tempat berkhotbah kebencian. Sumber: Masjid Shah Jahan - wikipedia.org |
"Akan ada ketegasan lengkap terhadap orang-orang yang berkhotbah kebencian di Perancis," katanya.
Bernard Cazeneuve menjelaskan dua masjid yang ditutup berada di wilayah Paris yang lebih besar dan satu di Lyon; empat musala "terselubung" di Nice. Penutupan tersebut hanya berlangsung selama keadaan darurat nasional.
Penutupan yang berfokus pada musala terbilang relatif baru. Laporan media berita mengemukakan bahwa polisi di beberapa negara telah memberikan pengawasan yang lebih ketat untuk tempat-tempat seperti itu, umumnya di depan toko-toko atau tempat tinggal.
Pihak berwenang Perancis telah menahan atau pun mengusir imam yang berkhotbah kebencian, tetapi tidak terhubung dengan masjid yang ditutup tersebut, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri. Namun, ketika polisi menggeledah rumah beberapa orang di posisi kepemimpinan di salah satu masjid, mereka melaporkan menemukan pistol, hard drive tersembunyi, dokumen tentang jihad dan sekolah Al-Quran yang belum diumumkan.[JD]