Pakistan - Ledakan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan, Minggu (27/3/2016), memang menargetkan umat Kristen saat perayaan Paskah. Hal ini diakui oleh Faksi Taliban.
Serangan yang menewaskan 72 orang tersebut dilakukan di sebuah taman yang memang populer di Lahore.
"Kami memang merancang serangan itu untuk menyasar umat Kristen," kata Ehsanullah Ehsan, jurubicara faksi Muslim Taliban, Jamaat-ul-Ahrar, kepada Kantor Berita AFP, melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2016).
Ehsanullah bahkan menegaskan, kelompok teroris Muslimnya bakal melakukan serangan serupa di waktu mendatang, dengan menyasar sekolah dan universitas.
Sebelumnya diberitakan, saat ledakan terjadi, taman itu sedang penuh sesak dengan warga yang merayakan Paskah. Banyak korban adalah wanita dan anak-anak. Ledakan itu terjadi di gerbang utama menuju taman Gulshan-e-Iqbal.
Salah satu saksi mata mengatakan, ledakan bom tersebut menimbulkan kepanikan luar biasa. Orang-orang berlarian, menjerit, dan menangis, orangtua banyak kehilangan anak, banyak keluarga tercerai-berai, terpisah satu sama lain dalam suasana kacau, untuk menyelamatkan diri.
Wakil Komisaris Lahore, Mohammad Usman, menambahkan, jumlah korban luka mencapai 193 orang.[JD]
Serangan yang menewaskan 72 orang tersebut dilakukan di sebuah taman yang memang populer di Lahore.
"Kami memang merancang serangan itu untuk menyasar umat Kristen," kata Ehsanullah Ehsan, jurubicara faksi Muslim Taliban, Jamaat-ul-Ahrar, kepada Kantor Berita AFP, melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2016).
Ehsanullah bahkan menegaskan, kelompok teroris Muslimnya bakal melakukan serangan serupa di waktu mendatang, dengan menyasar sekolah dan universitas.
Sebelumnya diberitakan, saat ledakan terjadi, taman itu sedang penuh sesak dengan warga yang merayakan Paskah. Banyak korban adalah wanita dan anak-anak. Ledakan itu terjadi di gerbang utama menuju taman Gulshan-e-Iqbal.
Salah satu saksi mata mengatakan, ledakan bom tersebut menimbulkan kepanikan luar biasa. Orang-orang berlarian, menjerit, dan menangis, orangtua banyak kehilangan anak, banyak keluarga tercerai-berai, terpisah satu sama lain dalam suasana kacau, untuk menyelamatkan diri.
Wakil Komisaris Lahore, Mohammad Usman, menambahkan, jumlah korban luka mencapai 193 orang.[JD]