Thailand - Sebuah bom meledak di dekat sekolah Ban Bang Moo di Distrik Panare, Provinsi Pattani, Thailand Selatan, pada Senin (27/6/2016).
Ledakan bom tersebut melukai parah seorang pasukan relawan bernama Thanakorn Suandaeng yang berada di tim yang menyediakan keamanan untuk para guru.
Thanakorn menderita retak pada tengkorak, patah pada lengan kiri dan luka-luka lainnya. Dia akan dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki perlengkapan lebih baik di Provinsi Yala terdekat untuk operasi dan perawatan lebih lanjut.
Kekerasan terus berlanjut di wilayah selatan Thailand tempat para pemberontak Muslim berada selama lebih dari satu dekade, dengan serangan berdarah yang terjadi pada hampir setiap hari termasuk selama Ramadan, bulan yang dianggap suci.
Kepala polisi Pattani Mayor Jenderal Polisi Tanongsak Wangsupa mengatakan serangan tersebut tampaknya ditingkatkan selama 10 hari terakhir bulan Ramadan.
"Kami akan meningkatkan langkah-langkah keamanan," katanya, setelah beberapa insiden terjadi di wilayah di bawah yurisdiksinya dalam dua hari terakhir, seperti yang diberitakan The Nation, Selasa (28/6/2016).
Pada hari Minggu (26/6), sebuah bom meledak di ATM di Distrik Yarang Pattani di sekitar pukul 19.00. Dua puluh menit kemudian, bom kedua meledak di tempat yang sama. Petugas mengepung daerah tersebut tetapi tidak memeriksa area tersebut kalau ada bom lagi.
Bom lain meledak sekitar tiga kilometer pada pukul 20.15 di hari yang sama, menyebabkan seorang polisi yang sedang bertugas mengalami luka ringan. Seseorang juga membakar dua kendaraan milik perusahaan konstruksi pada Minggu malam di provinsi ini.
Bom yang tidak meledak lainnya ditemukan di depan sebuah bank di Yarang pada Senin pagi.[JD]
Peta Thailand Selatan |
Thanakorn menderita retak pada tengkorak, patah pada lengan kiri dan luka-luka lainnya. Dia akan dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki perlengkapan lebih baik di Provinsi Yala terdekat untuk operasi dan perawatan lebih lanjut.
Kekerasan terus berlanjut di wilayah selatan Thailand tempat para pemberontak Muslim berada selama lebih dari satu dekade, dengan serangan berdarah yang terjadi pada hampir setiap hari termasuk selama Ramadan, bulan yang dianggap suci.
Kepala polisi Pattani Mayor Jenderal Polisi Tanongsak Wangsupa mengatakan serangan tersebut tampaknya ditingkatkan selama 10 hari terakhir bulan Ramadan.
"Kami akan meningkatkan langkah-langkah keamanan," katanya, setelah beberapa insiden terjadi di wilayah di bawah yurisdiksinya dalam dua hari terakhir, seperti yang diberitakan The Nation, Selasa (28/6/2016).
Pada hari Minggu (26/6), sebuah bom meledak di ATM di Distrik Yarang Pattani di sekitar pukul 19.00. Dua puluh menit kemudian, bom kedua meledak di tempat yang sama. Petugas mengepung daerah tersebut tetapi tidak memeriksa area tersebut kalau ada bom lagi.
Bom lain meledak sekitar tiga kilometer pada pukul 20.15 di hari yang sama, menyebabkan seorang polisi yang sedang bertugas mengalami luka ringan. Seseorang juga membakar dua kendaraan milik perusahaan konstruksi pada Minggu malam di provinsi ini.
Bom yang tidak meledak lainnya ditemukan di depan sebuah bank di Yarang pada Senin pagi.[JD]