Bangladesh - Pemerintah Australia mengeluarkan perinagtan perjalanan (travel warning) ke Bangladesh dan meminta warganya untuk mempertimbangkan perjalanannya ke sana.
Peringatan tersebut disampaikan di situs petunjuk perjalanan resmi dinas Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia - Smartraveller.gov.au - pada Rabu (13/12.
Menurut situs tersebut, ada "informasi yang dapat dipercaya yang menyebutkan para militan mungkin berencana untuk menargetkan kepentingan Barat di Bangladesh."
Informasi tersebut juga menambahkan bahwa hari-hari penting nasional, seperti Hari Kemenangan Bangladesh yang akan datang pada tanggal 16 Desember, memberi kesempatan kepada teroris untuk melakukan serangan.
Peringatan tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa mereka yang masih ingin melakukan perjalanan ke Bangladesh harus melakukan tindakan pengamanan tambahan, walaupun perjalanan ke negara tersebut sangat tidak dianjurkan.
Peringatan tersebut juga mengatakan: "Kekerasan kriminal dan perampokan bersenjata biasa terjadi di Bangladesh, termasuk di wilayah Banani, Baridhara dan Gulshan di Dhaka di mana warga ekspatriat telah menjadi korban perampokan, pencopetan dan perebutan dan penyerangan."
"Otoritas keamanan setempat tetap bersiaga tinggi dan terus menangkap orang-orang yang diduga merencanakan tindak kekerasan lebih lanjut. Ancaman serangan teroris selanjutnya terus berlanjut saat ini," ungkap situs itu.
Situ itu juga mengungkapkan peristiwa 24 Maret 2017, saat sebuah bom bunuh diri yang dilaporkan terjadi di sebuah pos pemeriksaan di dekat Bandara Internasional Shahjalal di Dhaka.
Kekerasan terhadap warga etnis dan agama minoritas juga kerap terajadi di Bangladesh beberapa tahun belakangan ini, seperti genosida terhadap masyarakat adat orang-orang Jumma di wilayah Chittagong Hills. Sayangnya hingga kini tidak mendapat perhatian dari dunia internasional.[JD]
Area landasan pacu dan apron dari Bandara Internasional Shahjalal, Dhaka, Bangladesh. Foto: wikipedia.org |
Peringatan tersebut disampaikan di situs petunjuk perjalanan resmi dinas Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia - Smartraveller.gov.au - pada Rabu (13/12.
Menurut situs tersebut, ada "informasi yang dapat dipercaya yang menyebutkan para militan mungkin berencana untuk menargetkan kepentingan Barat di Bangladesh."
Informasi tersebut juga menambahkan bahwa hari-hari penting nasional, seperti Hari Kemenangan Bangladesh yang akan datang pada tanggal 16 Desember, memberi kesempatan kepada teroris untuk melakukan serangan.
Peringatan tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa mereka yang masih ingin melakukan perjalanan ke Bangladesh harus melakukan tindakan pengamanan tambahan, walaupun perjalanan ke negara tersebut sangat tidak dianjurkan.
Peringatan tersebut juga mengatakan: "Kekerasan kriminal dan perampokan bersenjata biasa terjadi di Bangladesh, termasuk di wilayah Banani, Baridhara dan Gulshan di Dhaka di mana warga ekspatriat telah menjadi korban perampokan, pencopetan dan perebutan dan penyerangan."
"Otoritas keamanan setempat tetap bersiaga tinggi dan terus menangkap orang-orang yang diduga merencanakan tindak kekerasan lebih lanjut. Ancaman serangan teroris selanjutnya terus berlanjut saat ini," ungkap situs itu.
Situ itu juga mengungkapkan peristiwa 24 Maret 2017, saat sebuah bom bunuh diri yang dilaporkan terjadi di sebuah pos pemeriksaan di dekat Bandara Internasional Shahjalal di Dhaka.
Kekerasan terhadap warga etnis dan agama minoritas juga kerap terajadi di Bangladesh beberapa tahun belakangan ini, seperti genosida terhadap masyarakat adat orang-orang Jumma di wilayah Chittagong Hills. Sayangnya hingga kini tidak mendapat perhatian dari dunia internasional.[JD]