Foto: YouTube |
Pasien yang dites positif terkena virus ditahan di rumah sakit militer yang tidak diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan Mesir, menurut laporan tersebut. Ini berarti bahwa statistik tidak akan mencatatnya dan Organisasi Kesehatan Dunia tidak diberitahu tentang kasus yang dikonfirmasi. Media Mesir telah diberitahu bahwa mereka tidak boleh menyimpang dari jalur resmi ketika menyangkut pelaporan virus corona.
Namun, kecurigaan muncul setelah sejumlah negara melaporkan bahwa warga yang kembali dari liburan di Mesir telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona, termasuk enam orang di Perancis, satu di Kanada dan satu di Taiwan.
Sumber juga mengatakan kepada Egypt Watch bahwa sebuah keluarga di Rumah Sakit Militer Tanta telah dikonfirmasi terinfeksi dan setidaknya ada empat orang yang terinfeksi ditahan di Rumah Sakit Qasr Al-Aini di Kairo.
Kamis lalu, Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan satu kasus virus corona, "orang asing", tetapi mereka sudah pulih.
Pada saat itu Perdana Menteri Moustafa Madbouly mengatakan: “Tidak ada virus corona di Mesir. Kami tidak akan menyembunyikan apa pun."
Dini hari pada 2 Maret 2020sebuah kasus baru virus corona diumumkan di Mesir, juga merupakan "orang asing", yang berarti bahwa angka resmi hanya dua yang terjangkit.
Para pengamat secara konsisten mengangkat kekhawatiran tentang kemampuan Mesir untuk menghadapi virus corona, sebagian besar disebabkan oleh sistem perawatan kesehatan negara yang buruk.
Layanan kesehatan umum di Mesir menderita karena kurangnya dana pemerintah, dirusak oleh kondisi kerja yang tidak aman dan kekurangan staf. Sejumlah dokter telah berhenti karena dibayar dengan buruk, yang menyebabkan kekurangan dalam bidang kesehatan.
Menteri Kesehatan Mesir yang kontroversial Hala Zayed mengatakan bahwa 82 persen kasus virus corona tidak perlu dirawat di rumah sakit, pasien hanya perlu beristirahat di rumah, memicu kekhawatiran bahwa pemerintah Mesir sedang bersiap untuk tidak merawat orang jika mereka terinfeksi virus.
Pada bulan Februari, seorang dokter yang melakukan perjalanan ke Marsa Matruh, di mana pemerintah telah mengubah rumah sakit menjadi unit isolasi untuk korban virus korona, menggambarkan respons pemerintah terhadap wabah itu sebagai "kacau" dan subversif.
Dia mengatakan kepada Egypt Watch bagaimana dokter menyita ponsel mereka dan mereka tidak memiliki akses ke internet ketika mereka ada di sana.
Beberapa dokter adalah lulusan baru yang tidak jelas bagaimana menghadapi wabah dan hanya menerima 48 jam pelatihan tentang krisis.
Juru bicara parlemen Mesir mengatakan bahwa genre musik chaabi Mahraganat yang populer, yang sekarang telah dilarang oleh Sindikat Musik Mesir sebagai bagian dari sensor Mesir, dilkatakan lebih berbahaya daripada virus corona.
Sekarang ada lebih dari 89.000 kasus virus corona di seluruh dunia dan lebih dari 3.000 orang telah meninggal.[JD]