Indonesia - Kisah Islamis bahwa para iblis atau setan akan dikurung dalam neraka selama bulan Ramadan hanyalah isapan jempol belaka dan tidak mengandung kebenaran sama sekali. Setidaknya hal ini dibuktikan bahwa masih adanya pelaku kejahatan yang melaksanakan aksinya dengan melakukan teror bom bahkan mengatasnamakan agama Islam.
Salah satu kasusnya adalah aksi pemboman sebuah vihara di Jakarta.
Sebuah bom meledak di Vihara Ekayana Arama, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 19.30 WIB.
Informasi yang dihimpun dari Kompas (4/8/13) ada dua benda diduga bom yang dipasang di tempat terpisah, bukan dua ledakan seperti ditulis sebelumnya. Masing-masing satu di luar vihara dan satu di dalam vihara dekat pintu masuk.
Namun, hanya satu bom yang meledak yakni di dalam vihara. Bom diletakkan di dalam tas tenteng plastik warna hijau yang diperkirakan seberat 3 kilogram.
Sementara benda kedua di luar vihara yang terdapat dalam kantong plastik warna kuning tidak meledak.
Dari ledakan tersebut diketahui bahwa benda tersebut berisi HP, serpihan besi, kabel, dan baterai persegi. Saat ini barang-barang tersebut dicelupkan ke dalam air dan ditaruh dalam ember plastik berwarna kuning.
Ledakan tersebut menghasilkan banyak gotri dan mengakibatkan tiga orang korban, yakni Elisa mengalami luka pada telinga, Rice mengalami luka ringan pada tangan, dan Ling Ling mengalami luka pada telinga.
Informasi yang dihimpun dari Kompas (4/8/13) ada dua benda diduga bom yang dipasang di tempat terpisah, bukan dua ledakan seperti ditulis sebelumnya. Masing-masing satu di luar vihara dan satu di dalam vihara dekat pintu masuk.
Namun, hanya satu bom yang meledak yakni di dalam vihara. Bom diletakkan di dalam tas tenteng plastik warna hijau yang diperkirakan seberat 3 kilogram.
Sementara benda kedua di luar vihara yang terdapat dalam kantong plastik warna kuning tidak meledak.
Dari ledakan tersebut diketahui bahwa benda tersebut berisi HP, serpihan besi, kabel, dan baterai persegi. Saat ini barang-barang tersebut dicelupkan ke dalam air dan ditaruh dalam ember plastik berwarna kuning.
Ledakan tersebut menghasilkan banyak gotri dan mengakibatkan tiga orang korban, yakni Elisa mengalami luka pada telinga, Rice mengalami luka ringan pada tangan, dan Ling Ling mengalami luka pada telinga.
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, di sebuah acara stasiun TV swasta mengatakan bahwa berdasarkan bukti di lapangan peristiwa ini terkait dengan para teroris Muslim jaringan Abu Roban. Ansyaad Mbai juga mengatakan bahwa otak pelaku yang melakukan doktrinasi ajaran kekerasan yang mendorong munculnya teroris tersebut belum bisa ditangkap meskipun identitasnya sudah diketahui, hal ini karena tidak adanya payung hukum untuk menjerat pelaku kejahatan tersebut.[JD]