Mesir - Sudah jatuh tertimpa tangga. Inilah yang dialami umat Kristen Koptik Mesir saat Ikhwanul Muslimin dan para pendukungnya mulai memaksa sekitar 15.000 umat Kristen Koptik dari desa Dalga di Mesir untuk
membayar pajak jizya seperti yang disebutan dalam Al Quran 9:29 (Surah At-Tawbah), penulis dan penerjemah Raymond Ibrahim melaporkan yang dikutip dari The Washington Times Selasa 10 September 2013.
Jizyah adalah uang, atau upeti, "secara historis non-Muslim yang ditaklukkan harus membayar kepada para penguasa Muslim dengan patuh dan sambil merasakan diri mereka ditaklukkan untuk menjaga keberadaan mereka," jelas Ibrahim.
Menurut Fr. Yunis Shawqi, yang kemarin berbicara kepada wartawan Dostor di Dalga, semua Kristen Koptik di desa tersebut, "tanpa terkecuali," dipaksa untuk membayar pajak.
"Nilai upeti dan metode pembayaran di desa tersebut berbeda dari satu tempat ke tempat lain, sehingga, beberapa diperkirakanntuk membayar 200 pound Mesir per hari, sedang yang lain 500 pound Mesir per hari," kata Shawqi, menurut penerjemah.
Dalam beberapa kasus, keluarga tidak mampu membayar telah diserang. Sebanyak 40 keluarga Kristen sekarang melarikan diri dari Dalga, Ibrahim melaporkan..
Pajak-pajak bukanlah hal yang unik ke Mesir.
Baru saja pada akhir pekan lalu para pemberontak Suriah pergi ke toko seorang pria Kristen, dan memberinya tiga pilihan: menjadi Muslim, membayar $ 70.000 sebagai pajak yang dikenakan pada non-Muslim, yang dikenal sebagai jizyah, atau dibunuh bersama dengan keluarganya," lapor Christian Science Monitor.
membayar pajak jizya seperti yang disebutan dalam Al Quran 9:29 (Surah At-Tawbah), penulis dan penerjemah Raymond Ibrahim melaporkan yang dikutip dari The Washington Times Selasa 10 September 2013.
Jizyah adalah uang, atau upeti, "secara historis non-Muslim yang ditaklukkan harus membayar kepada para penguasa Muslim dengan patuh dan sambil merasakan diri mereka ditaklukkan untuk menjaga keberadaan mereka," jelas Ibrahim.
Menurut Fr. Yunis Shawqi, yang kemarin berbicara kepada wartawan Dostor di Dalga, semua Kristen Koptik di desa tersebut, "tanpa terkecuali," dipaksa untuk membayar pajak.
"Nilai upeti dan metode pembayaran di desa tersebut berbeda dari satu tempat ke tempat lain, sehingga, beberapa diperkirakanntuk membayar 200 pound Mesir per hari, sedang yang lain 500 pound Mesir per hari," kata Shawqi, menurut penerjemah.
Dalam beberapa kasus, keluarga tidak mampu membayar telah diserang. Sebanyak 40 keluarga Kristen sekarang melarikan diri dari Dalga, Ibrahim melaporkan..
Pajak-pajak bukanlah hal yang unik ke Mesir.
Baru saja pada akhir pekan lalu para pemberontak Suriah pergi ke toko seorang pria Kristen, dan memberinya tiga pilihan: menjadi Muslim, membayar $ 70.000 sebagai pajak yang dikenakan pada non-Muslim, yang dikenal sebagai jizyah, atau dibunuh bersama dengan keluarganya," lapor Christian Science Monitor.