Mayoritas Buronan Teroris Teratas FBI adalah Muslim

Amerika Serikat - Federal Bureau of Investigation (FBI) atau Biro Investigasi Federal Amerika Serikat merupakan badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (Department of Justice - DOJ) yang memiliki tujuan utama yaitu untuk melindungi dan membela Amerika Serikat, untuk menjunjung tinggi dan menegakkan hukum pidana Amerika Serikat, dan untuk memberikan layanan peradilan pidana dan kepemimpinan kepada federal, negara bagian, kota, dan lembaga internasional dan mitranya.


Dalam sistem kerjanya, FBI mengeluarkan daftar nama-nama orang yang dicari untuk ditangkap karena telah melakukan tindakan kriminal termasuk teroris, yang sering disebut dengan buronan. 

Berkaitan dengan aksi terorisme, FBI telah mengeluarkan Daftar Teroris Paling Dicari yaitu daftar orang-orang yang telah didakwa (secara resmi dituduh) oleh para juri agung federal di pengadilan distrik Amerika Serikat (AS), atas tuduhan kejahatan terorisme.

Daftar awal dibentuk pada akhir 2001, segera setelah terjadinya serangan 11 September (9/11) dan daftar tersebut berisi nama-nama dari 22 orang diduga teroris oleh AS. Daftar ini merupakan daftar kedua teratas dari setelah Daftar Sepuluh Buronan Paling Dicari FBI. Sekarang daftar tersebut berfungsi sebagai pendamping dari daftar sebelumnya, yang dalam beberapa tahun terakhir, telah tercatat beberapa buronan teroris besar.

Dari 22 orang diduga teroris yang paling dicari oleh FBI, adalah Muslim (beragama Islam). Dari semua 22 orang yang dipilih oleh FBI untuk diprofilkan dalam daftar telah didakwa atas tindakan awal dari terorisme antara tahun 1985 dan 1998. Tak satu pun dari 22 telah ditangkap oleh Otoritas Amerika atau lainnya per Oktober 2001. Dari 22 orang tersebut, hanya Osama bin Laden yang saat itu sudah terdaftar di Sepuluh daftar Buronan Paling Dicari FBI.

Pada tahun 2006, FBI menambahkan 18 nama orang yang merupakan buronan teroris yang 16 dari 18 buronan teroris tersebut adalah Muslim.

Banyaknya anggota teroris yang beragama Islam hingga saat ini, termasuk menjadi anggota teroris Negara Islam atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), menimbulkan pemikiran dalam masyarakat dunia terhadap ajaran Islam yang melegalkan tindakan kekerasan untuk memerangi non-Muslim seperti yang tertulis dalam Al'Quran 9:29

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."

Sikap NATO (No Action Talk Only - Tidak Bertindak Hanya Bicara) kaum Muslim yang mengklaim diri sebagai Islam "moderat" dan juga yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam dunia (OKI) terhadap aksi terorisme ISIS memberikan kesan pembiaran terhadap aksi-aksi terorisme. Jika demikian bukankah ini sekaligus menyatakan bahwa dunia Islam telah gagal dalam menciptakan perdamaian dunia?[JD]