Singapura - Singapura mengadakan berbagai acara besar secara nasional untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ke-50 atau Perayaan Emas kemerdekaan, pada Minggu (9/8/2015).
Puluhan ribu orang menghadiri parade ruang terbuka, lengkap dengan atraksi pesawat tempur oleh angkatan udara dan perusahaan penerbangan Singapore Airlines A380.
Warga Singapura juga diminta untuk bergabung bersama dalam membaca sumpah nasional dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Singapura menjadi negara yang merdeja ketika dikeluarkan dari Federasi Malaysia di tengah kerusuhan sosial.
Dalam 50 tahun, negara bekas koloni Inggris tersebut telah mengubah dirinya menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Tapi para kritikus mengatakan perkembangan pesat telah disertai dengan kontrol ketat pada kebebasan berbicara dan politik.
Negara dalam bentuk kota tersebut merayakan hari kemerdekaannya dalam setiap tahun, tetapi acara-acara pada SG50 (Singapura 50) tahun ini yang dinanti-nanti sebagai perayaan terbesar di negara itu, telah diselenggarakan berbulan-bulan di toko-toko, sekolah, tempat kerja dan di media.
Seorang mahasiswa, Yang Jie Ling, mengatakan kepada Reuters: "Ini hanyalah 50 tahun untuk negara kecil seperti kami, jadi kami telah mencapai begitu banyak. Tahun inilah yang akan diingikan warga Singapura untuk diingat selamanya."
Parade tahun ini termasuk penghargaan khusus untuk Lee Kuan Yew, yang memimpin Singapura menjadi bangsa yang medeka dan menjadi perdana menteri pertama Singapura hingga tahun 1990.[JD]
Puluhan ribu orang menghadiri parade ruang terbuka, lengkap dengan atraksi pesawat tempur oleh angkatan udara dan perusahaan penerbangan Singapore Airlines A380.
Warga Singapura juga diminta untuk bergabung bersama dalam membaca sumpah nasional dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Singapura menjadi negara yang merdeja ketika dikeluarkan dari Federasi Malaysia di tengah kerusuhan sosial.
Dalam 50 tahun, negara bekas koloni Inggris tersebut telah mengubah dirinya menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Tapi para kritikus mengatakan perkembangan pesat telah disertai dengan kontrol ketat pada kebebasan berbicara dan politik.
Negara dalam bentuk kota tersebut merayakan hari kemerdekaannya dalam setiap tahun, tetapi acara-acara pada SG50 (Singapura 50) tahun ini yang dinanti-nanti sebagai perayaan terbesar di negara itu, telah diselenggarakan berbulan-bulan di toko-toko, sekolah, tempat kerja dan di media.
Seorang mahasiswa, Yang Jie Ling, mengatakan kepada Reuters: "Ini hanyalah 50 tahun untuk negara kecil seperti kami, jadi kami telah mencapai begitu banyak. Tahun inilah yang akan diingikan warga Singapura untuk diingat selamanya."
Parade tahun ini termasuk penghargaan khusus untuk Lee Kuan Yew, yang memimpin Singapura menjadi bangsa yang medeka dan menjadi perdana menteri pertama Singapura hingga tahun 1990.[JD]