Suriah - Berita mengenai ISIS yang mengklaim dirinya sebagai khalifah dan melakukan perbuatan keji termasuk membunuh dan memperkosa kaum minoritas khususnya kaum Yazidi di Irak, menguncang dunia. Apa yang melandasi mereka melakukan kekejian tersebut?
Seperti yang dilansir CNN.com, Kamis (8/10/2015), para perempuan kaum Yazidi dijual, diperkosa, dan diperbudak oleh ISIS dan para tentara ISIS mengatakan pemerkosaan terhadap perempuan agar membuat mereka menjadi Muslim.
Sebagian orang berpendapat bahwa ISIS merupakan bentukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengacaukan Timur Tengah dan merusak citra Islam. Namun, sebagian lagi berpendapat bahwa ISIS memang terbentuk dari kekosongan khalifah untuk menegakkan syariat Islam.
Salah satu bukti bahwa ISIS menggunakan Al Quran sebagai landasan mereka adalah laporan dari New York Times, Selasa (13/10/2015) yang mengisahkan pemerkosaan anak berusia 12 tahun oleh militan ISIS.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa menurut Islam dia diperbolehkan untuk memperkosa seorang yang kafir. Dia mengatakan bahwa dengan memperkosa saya, dia semakin dekat dengan Allah, "kata anak berusia 12 tahun itu dalam sebuah wawancara bersama keluarganya di sebuah kamp pengungsi setelah melarikan diri setelah 11 bulan ditangkap ISIS.
ISIS yang memiliki mahkamah syariah mengatakan dengan jelas bahwa kebiasaan membagi-bagikan wanita atau perempuan sebagai budak dan memperkosanya merupakan praktik yang telah ada pada masa Nabi Muhammad.
"Pemerkosaan terhadap perempuan Yazidi telah dipublikasikan - mereka adalah publikasi resmi di pamflet dan memo dan manual yang telah mereka keluarkan di mana mereka mengatakan sangat jelas bahwa ini (pemerkosaan) adalah praktik yang berjalan selama zaman Nabi Muhammad," kata koresponden luar negeri New York Times, Rukmini Callimachi, dalam wawancara dengan Melissa Block dari NPR, pada Agustus bulan lalu.
Lalu, inikah ayat-ayat Al Quran yang digunakan ISIS sebagai syariah tersebut?
"..dan orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa."(Al Quran, surat : Al-Mu'minuun Ayat :5- 6)
(And they who guard their private parts, Except from their wives or those their right hands possess, for indeed, they will not be blamed - Quran 23:5-6)
Hal yang sama tertulis dalam surat Al-Ma'aarij Ayat :29- 30:
"..dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela"(Al Quran, surat : Al-Ma'aarij Ayat :29- 30)
(And those who guard their private parts, Except from their wives or those their right hands possess, for indeed, they are not to be blamed - Quran 70:29-30)
Situs Alquran Indonesia menjelaskan ayat yang berisi mengenai bolehnya (tidak tercela) bagi Muslim untuk menggauli (tidak menjaga kemaluannya) terhadap budak yang mereka dapat, dan ini memang terjadi dan tidak ada larangan tegas dan keras:
"Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir, bukan budak belian yang didapat di luar peperangan. Dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah suatu yang diwajibkan. Imam boleh melarang kebiasaan ini." (Alquran Indonesia)
ISIS yang mengklaim sebagai Negara Islam sangat membenci kaum Yazidi karena dianggap musyrik. Menurut laporan Ivan Watson dari video CNN yang diunggah di situs resminya ISIS menangkap, memperbudak, dan membunuh kaum Yazidi karena mereka tidak termasuk dalam kelompok agama orang-orang Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani).
Lalu apa dasarnya ISIS membunuh kaum Yazidi? Inikah ayat Al Quran yang digunakan ISIS untuk membunuh mereka yang kafir ataupun musyrik termasuk kaum Yazidi kecuali mereka pindah agama dan memeluk Islam?
"Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu , maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang." (Al Quran, surat : At-Taubah Ayat : 5)
(And when the sacred months have passed, then kill the polytheists wherever you find them and capture them and besiege them and sit in wait for them at every place of ambush. But if they should repent, establish prayer, and give zakah, let them [go] on their way. Indeed, Allah is Forgiving and Merciful. - Quran 9:5)
Kekejaman ISIS sebagai Negara Islam terhadap kaum minoritas Yazidi telah mejadi kejahatan perang dan termasuk bentuk genosida. Meskipun sejumlah orang menyatakan ISIS telah menafsirkan salah ayat-ayat Al Quran, namun hingga saat ini sejumlah laporan yang menyatakan ISIS menggunakan ayat-ayat Al Quran sebagai dasar perbuatannya tidak ada yang menyangkal.
Dan apapun dasar ideologi yang digunakan, ISIS harus ditolak oleh seluruh bangsa karena telah melakukan kekejaman yang luar biasa bagi kemanusiaan[JD]
Anak-anak dari kaum minoritas Yazidi di penampungan di Irak, 2014. FotoL wikipedia.org |
Sebagian orang berpendapat bahwa ISIS merupakan bentukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengacaukan Timur Tengah dan merusak citra Islam. Namun, sebagian lagi berpendapat bahwa ISIS memang terbentuk dari kekosongan khalifah untuk menegakkan syariat Islam.
Salah satu bukti bahwa ISIS menggunakan Al Quran sebagai landasan mereka adalah laporan dari New York Times, Selasa (13/10/2015) yang mengisahkan pemerkosaan anak berusia 12 tahun oleh militan ISIS.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa menurut Islam dia diperbolehkan untuk memperkosa seorang yang kafir. Dia mengatakan bahwa dengan memperkosa saya, dia semakin dekat dengan Allah, "kata anak berusia 12 tahun itu dalam sebuah wawancara bersama keluarganya di sebuah kamp pengungsi setelah melarikan diri setelah 11 bulan ditangkap ISIS.
ISIS yang memiliki mahkamah syariah mengatakan dengan jelas bahwa kebiasaan membagi-bagikan wanita atau perempuan sebagai budak dan memperkosanya merupakan praktik yang telah ada pada masa Nabi Muhammad.
"Pemerkosaan terhadap perempuan Yazidi telah dipublikasikan - mereka adalah publikasi resmi di pamflet dan memo dan manual yang telah mereka keluarkan di mana mereka mengatakan sangat jelas bahwa ini (pemerkosaan) adalah praktik yang berjalan selama zaman Nabi Muhammad," kata koresponden luar negeri New York Times, Rukmini Callimachi, dalam wawancara dengan Melissa Block dari NPR, pada Agustus bulan lalu.
Lalu, inikah ayat-ayat Al Quran yang digunakan ISIS sebagai syariah tersebut?
"..dan orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa."(Al Quran, surat : Al-Mu'minuun Ayat :5- 6)
(And they who guard their private parts, Except from their wives or those their right hands possess, for indeed, they will not be blamed - Quran 23:5-6)
Hal yang sama tertulis dalam surat Al-Ma'aarij Ayat :29- 30:
"..dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela"(Al Quran, surat : Al-Ma'aarij Ayat :29- 30)
(And those who guard their private parts, Except from their wives or those their right hands possess, for indeed, they are not to be blamed - Quran 70:29-30)
Situs Alquran Indonesia menjelaskan ayat yang berisi mengenai bolehnya (tidak tercela) bagi Muslim untuk menggauli (tidak menjaga kemaluannya) terhadap budak yang mereka dapat, dan ini memang terjadi dan tidak ada larangan tegas dan keras:
"Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir, bukan budak belian yang didapat di luar peperangan. Dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah suatu yang diwajibkan. Imam boleh melarang kebiasaan ini." (Alquran Indonesia)
ISIS yang mengklaim sebagai Negara Islam sangat membenci kaum Yazidi karena dianggap musyrik. Menurut laporan Ivan Watson dari video CNN yang diunggah di situs resminya ISIS menangkap, memperbudak, dan membunuh kaum Yazidi karena mereka tidak termasuk dalam kelompok agama orang-orang Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani).
Lalu apa dasarnya ISIS membunuh kaum Yazidi? Inikah ayat Al Quran yang digunakan ISIS untuk membunuh mereka yang kafir ataupun musyrik termasuk kaum Yazidi kecuali mereka pindah agama dan memeluk Islam?
"Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu , maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang." (Al Quran, surat : At-Taubah Ayat : 5)
(And when the sacred months have passed, then kill the polytheists wherever you find them and capture them and besiege them and sit in wait for them at every place of ambush. But if they should repent, establish prayer, and give zakah, let them [go] on their way. Indeed, Allah is Forgiving and Merciful. - Quran 9:5)
Kekejaman ISIS sebagai Negara Islam terhadap kaum minoritas Yazidi telah mejadi kejahatan perang dan termasuk bentuk genosida. Meskipun sejumlah orang menyatakan ISIS telah menafsirkan salah ayat-ayat Al Quran, namun hingga saat ini sejumlah laporan yang menyatakan ISIS menggunakan ayat-ayat Al Quran sebagai dasar perbuatannya tidak ada yang menyangkal.
Dan apapun dasar ideologi yang digunakan, ISIS harus ditolak oleh seluruh bangsa karena telah melakukan kekejaman yang luar biasa bagi kemanusiaan[JD]