Amerika Serikat - Pernahkah Anda melihat paus melompat dari dalam laut ke udara? Apa yang sebenarnya mereka lakukan?
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ailbhe S. Kavanagh, pakar biologi kelautan dari Universitas Queensland, menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh paus dengan melompat ke udara, diduga merupakan cara paus untuk menyapa "hello".
Karena lautan dapat menjadi tempat yang keruh, banyak hewan laut yang mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Perjalanan rembetan suara jauh lebih efisien di dalam air dibanding dengan cahaya.
"Mereka (paus) berpotensi menggunakan (perilaku ini) ketika tingkat kebisingan latar lebih tinggi," kata Kavanagh, seperti yang dilansir Hakai Magazine, Rabu (1/2/2017). "Karena isyarat akustik yang lebih baik daripada isyarat suara."
Hal ini mirip dengan kebiasaan manusia berkomunikasi jarak jauh atau terlalu banyaknya kebisingan yang masuk ke dalam genderang telinga. Demikian juga, paus membutuhkan sarana komunikasi alternatif ketika berbicara jarak jauh.
Untuk mempelajari perilaku paus tertentu, Kavanagh dan timnya menempatkan diri mereka sendiri di Pantai Peregian Australia pada September dan Oktober 2010 dan 2011. Di sana, mereka bisa dengan mudah memperhatikan paus dari pantai, karena mereka lewat dengan jarak 10 kilometer dari garis pantai saat migrasi mereka dari tempat berkembang biak tropis untuk mencari makan di Antartika.
Kelompok peneliti ini mengumpulkan pengamatan dari 76 kelompok paus, yang 88 persen dari mereka menunjukkan perilaku aktif di permukaan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Marine Mammal Science, juga menunjukkan bahwa paus lebih mungkin untuk melakukan perilaku tersebut di permukaan saat cuaca berangin.[JD]
Paus melompat ke udara sebagai bentuk komunikasi. Foto: animal-dream.com |
Karena lautan dapat menjadi tempat yang keruh, banyak hewan laut yang mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Perjalanan rembetan suara jauh lebih efisien di dalam air dibanding dengan cahaya.
"Mereka (paus) berpotensi menggunakan (perilaku ini) ketika tingkat kebisingan latar lebih tinggi," kata Kavanagh, seperti yang dilansir Hakai Magazine, Rabu (1/2/2017). "Karena isyarat akustik yang lebih baik daripada isyarat suara."
Hal ini mirip dengan kebiasaan manusia berkomunikasi jarak jauh atau terlalu banyaknya kebisingan yang masuk ke dalam genderang telinga. Demikian juga, paus membutuhkan sarana komunikasi alternatif ketika berbicara jarak jauh.
Untuk mempelajari perilaku paus tertentu, Kavanagh dan timnya menempatkan diri mereka sendiri di Pantai Peregian Australia pada September dan Oktober 2010 dan 2011. Di sana, mereka bisa dengan mudah memperhatikan paus dari pantai, karena mereka lewat dengan jarak 10 kilometer dari garis pantai saat migrasi mereka dari tempat berkembang biak tropis untuk mencari makan di Antartika.
Kelompok peneliti ini mengumpulkan pengamatan dari 76 kelompok paus, yang 88 persen dari mereka menunjukkan perilaku aktif di permukaan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Marine Mammal Science, juga menunjukkan bahwa paus lebih mungkin untuk melakukan perilaku tersebut di permukaan saat cuaca berangin.[JD]